TEORI PRODUKSI
Diajukan untuk
memenuhi tugas Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu: Nurlaili, M.A
Disusun Oleh:
Kelompok IX
1. Anggun Tria Hernunita 1221040167
2. Luthvia A. Alfauziah 1221040148
3. Yudha Nugroho 1221040151
4. M. Nurdin 1221040158
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1434 H / 2013 M
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT. karena berkat limpahan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Solawat beserta salam tak lupa
kita junjung agungkan pada Nabi besar Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di yaumul kimat kelak,
Makalah
dengan judul “Teori Biaya Produksi” ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Mikro serta
untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang konsep
Teori Biaya Produksi.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT. senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Bandarlampung, 03 Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1
Latar
Belakang ................................................................................ 1
1.2
Rumusan
Masalah ........................................................................... 1
1.3
Tujuan
Penulisan ............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3
2.1
Pengertian Teori
Biaya Produksi ..................................................... 3
2.2
Produksi,
Produktivitas, dan Biaya ................................................ 4
2.3
Biaya Produksi Jangka Pendek ....................................................... 5
2.4
Biaya Produksi Jangka Panjang ...................................................... 10
BAB III PENUTUP .................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Biaya Produksi merupakan Faktor penting yang harus
diperhatikan ketika suatu perusahaan akan menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap
perusahaan tentu menginginkan keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena
itu, diperlukannya suatu pemahaman
tentang teori-teori biaya produksi agar suatu perusahaan dapat memperhitungkan
biaya-biaya
yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu output barang.
Ongkos atau biaya sumber daya produksi bagi sebuah
perusahaan adalah sama dengan nilai sumber-sumber produksi tersebut di dalam
penggunaan alternatifnya yang terbaik.
Pembahasan
tentang perilaku produksi inilah yang kemudian diangkat sebagai tema untuk
melihat sejauh mana sebuah perusahaan dalam memproduksi kebutuhan
konsumen-konsumennya. Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang teori
produksi dalam ilmu ekonomi mikro.
1.2
Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian biaya produksi?
b. Bagaimana hubungan antara produksi, produktivitas,
dan biaya?
c. Bagaimanakah konsep biaya produksi
jangka pendek?
d. Bagaimanakah konsep biaya produksi
jangka panjang?
1.3
Tujuan
a.
Mengetahui
pengertian biaya produksi.
b.
Mengetahui
hubungan antara produksi, produktivitas, dan biaya.
c.
Mengetahui
teori biaya produksi jangka pendek.
d.
Mengetahui
teori biaya produksi jangka pendek.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biaya
Produksi
Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor
produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan
barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.Untuk menghasilkan
barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha.
Semua faktor-faktor produksi
yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga
berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang. Input yang
digunakan untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya oportunis.
Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki
nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.
Biaya
produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
a.
Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
b. Bahan-bahan
pembantu atau penolong
c. Upah
tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
d. Penyusutan
peralatan produksi
e. Uang
modal, sewa
f. Biaya
penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya
listrik, biaya keamanan dan asuransi
g. Biaya
pemasaran seperti biaya iklan
h. Pajak
Biaya
produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1.
Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan
dalam memperoleh faktor produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk
produksi). Pembayarannya berupa uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi
dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.
Contoh: biaya tenaga kerja, sewa
gedung, dll.
2.
Biaya
Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos
tersembunyi), ialah taksiran biaya atas faktor produksi yang dimiliki sendiri
oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses produksi yang dimiliki oleh
perusahaan.
Contoh: Penggunaan gedung milik
perusahaan sendiri.
2.2
Produksi, Produktivitas, dan Biaya
Keputusan tingkat produksi senantiasa berkaitan
dengan tingkat produktivitas factor – factor produksi yang digunakan.
Produktivitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama dapat dicapai
dengan biaya yang lebih rendah. Dengan kata lain, produktivitas dan biaya
mempunyai hubungan terbalik. Jika produktivitas makin tinggi, biaya produksi
akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya.
Perilaku biaya juga berhubungan dengan periode
produksi. Dalam jangka pendek ada factor produksi tetap yang menimbulkan biaya
tetap, yaitu biaya produksi yang besarnya tidak tergantung pada tingkat
produksi. Dalam jangka panjang, karena semua factor produksi adalah variable,
biaya juga variable. Artinga, besarnya biaya produksi dapat disesuaikan dengan
tingkat produksi.
Dalam jangka panjang, perusahaan akan lebih mudah
meningkatkan produktivitas disbanding dalam jangka pendek. Itu sebabnya ada
perusahaan yang mampu menekan biaya produksi, sehingga setiap tahun biaya
produksiper unit makin rendah. Pola pergerakan biaya rata-rata ini berkaitan
dengan karakter fungsi produksijangka panjang. Untuk perusahaan yang ber”skala
hasil menarik” (Increasing return to scale
atau IRS), penambahan tingkat produksi justru menurunkan biaya produksi.
Sebaliknya dengan perusahaan yang ber”skala hasil menurun” (decreasing return to scale atau DRS).
2.3
Biaya Produksi Jangka Pendek
Biaya produksi jangka pendek adalah jangka waktu dimana
perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam
proses prooduksi. Dalam biaya produksi jangka pendek ditinjau dari hubungannnya
dengan produksi, maka dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
Dalam hubungannya dengan
tujuan biaya:
A. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya
Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada
suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya
bahan baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu
juga dengan supervise, listrik, dan biaya overhead lainnya yang dapat langsung
ditelusuri pada departemen tertentu.
B. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya
Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara
langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu
penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.
Dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan:
A. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost / TFC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun
perusahaan tidak berproduksi. Biaya tetap merupakan biaya setiap unit waktu untuk pembelian input tetap. Misalnya
: gaji pegawai, biaya pembuatan gedung, pembelian mesin-mesin, sewa tanah dan
lain-lain. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari
penurunan rumus menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut, adalah:


TC = FC + VC FC = TC – VC
Keterangan: TC = Biaya Total (Total Cost)
FC = Biaya Tetap (Fixed
Cost)
VC = Biaya Variabel (Variable Cost)
a).
Kurva Fixed Cost

![]() |
Output
Biaya
tetap (FC) adalah biaya yang besarnya tidak berubah seiring dengan berubahnya
jumlah produksi (Q). Berapapun jumlah produksi apakah mengalami kenaikan atau penurunan, maka jumlah biaya (P)
yang dikeluarkan adalah tetap.
B. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost / VC)
Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan
apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang
yang diproduksi. Semakin banyak barang yang diproduksi biaya variabelnya
semakin besar, begitu juga
sebaliknya. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

b).
Kurva Variabel Cost

![]() |
Output
Biaya
variabel (VC) adalah biaya yang besarnya berubah searah dengan berubahnya
jumlah produksi. Itulah sebabnya kurva VC ini mengarah ke kanan atas.
C. Biaya Total (Total Cost / TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi
yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Dengan kata lain, biaya total adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya
total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

TC = FC + VC
Biaya
variabel merupakan unsur biaya total karena biaya total memiliki sifat yang
juga dimiliki oleh biaya variabel, yaitu bahwa besarnya biaya total itu
berubah-ubah seiring dengan berubah-ubahnya jumlah output yang dihasilkan.
c).
Kurva Biaya Total

Output
Note: bentuk kurva TC adalah kurva
semakin curam seiring kenaikan jumlah yang diproduksi.
Biaya Total (TC) adalah penjumlahan biaya tetap dan biaya
variabel. Kurva TC memiliki bentuk yang persis sama dengan bentuk kurva Variabel
Cost (VC), serta antara keduanya terpisah oleh suatu jarak vertikal yang selalu
sama.
D. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost / AFC)
Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total
dan jumlah barang yang dihasilkan. Rumus :

AFC = FC / Q
Ket: FC = Biaya
Tetap Total
Q = Kuantitas
d). Kurva Average Fixed Cost


Output
Note:
kurva AFC akan selalu menurun karena biaya tetap semakin tersebar dengan jumlah
output yang semakin banyak
E.
Biaya
Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost / AVC)
Biaya
variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi.
Rumusnya:
AVC = VC/Q
keterangan: VC = Biaya
Variabel Total
Q = Kuantitas
e). Kurva Average Variabel Cost

![]() |
Output
Note:
kurva AVC akan naik seiring dengan jumlah outpur yang diproduksi
F.
Biaya
Total Rata-Rata (Average Cost / AC)
Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat
dihitung dari Total Cost dibagi banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya
dihitung menggunakan rumus di bawah ini:
AC = TC /Q atau
(VC+FC)/Q
AC = AVC + AFC
2.3.Biaya Produksi Jangka
Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan
dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan digunakan. Oleh
karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan dengan biaya tetap dan
biaya berubah. Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel. Karena itu
biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya variabel,
biaya rata-rata dan biaya marjinal. Perubahan biaya total
adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan sama dengan biaya marjinal.
Cara meminimumkan biaya dalam jangka
panjang dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan
meminimumkan biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat
digambarkan kurva biaya rata-rata. (AC). Sehingga analisis mengenai bagaimana
produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usaha meminimumkan biaya dapat
dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda.
Faktor yang akan menentukan
kapasitas produksi yang digunakan yaitu tingkat produksi yang akan dicapaiserta
sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.
a)
Biaya
Rata-Rata Jangka Panjang (Long-run Average Cos t/ LAC)
Biaya
total rata-rata jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah output.
LAC = LTC/Q
Keterangan
: LAC = Biaya rata-rata jangka panjang
Q = Jumlah output
b) Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run
Marginal Cost/LMC)
Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan
biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah
sama dengan perubahan biaya variabel. Biaya marginal jangka panjang dapat
dihitung dengan rumus:
LMC = ∂LTC / ∂Q
Keterangan: LMC =
Biaya marginal jangka panjang
∂LTC = Perubahan biaya total jangka panjang
∂Q = Perubahan output.
c) Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total
Cost/LTC)
Biaya
total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh
output dan semuanya bersifat variabel. Biaya total jagka panjang dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
LTC = LVC
Keterangan: LTC = Biaya total jangka panjang
LVC = Biaya Variabel
jangka panjang
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biaya
produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan
untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan
tersebut. Untuk menghasilkan
barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha.
Semua faktor-faktor produksi
yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga
berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur seperti: Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi; Bahan-bahan pembantu atau penolong; Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur; Penyusutan peralatan produksi, uang modal / sewa; biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi,
pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi; Biaya pemasaran seperti biaya iklan; dan Pajak.
Biaya
produksi jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan telah dapat
menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses prooduksi.
Sedangkan dalam biaya produksi jangka panjang semua biaya
adalah variabel.
DAFTAR
PUSTAKA
A. Bilas, Richard. 1994. Ekonomi Mikro. Jakarta: Rineka Cipta
Gregory Mankiw, N., dkk. 2013. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta :
Salemba Empat
Rahardja, Pratama dan Mandala
Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta:
LP-FEUI
S., Bambang dan G. Kartasapoetra.
1992. Kalkulasi dan Pengendalian Biaya
Produksi. Jakarta: Rineka Cipta
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Biaya Produksi merupakan Faktor penting yang harus
diperhatikan ketika suatu perusahaan akan menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap
perusahaan tentu menginginkan keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena
itu, diperlukannya suatu pemahaman
tentang teori-teori biaya produksi agar suatu perusahaan dapat memperhitungkan
biaya-biaya
yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu output barang.
Ongkos atau biaya sumber daya produksi bagi sebuah
perusahaan adalah sama dengan nilai sumber-sumber produksi tersebut di dalam
penggunaan alternatifnya yang terbaik.
Pembahasan
tentang perilaku produksi inilah yang kemudian diangkat sebagai tema untuk
melihat sejauh mana sebuah perusahaan dalam memproduksi kebutuhan
konsumen-konsumennya. Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang teori
produksi dalam ilmu ekonomi mikro.
1.2
Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian biaya produksi?
b. Bagaimana hubungan antara produksi, produktivitas,
dan biaya?
c. Bagaimanakah konsep biaya produksi
jangka pendek?
d. Bagaimanakah konsep biaya produksi
jangka panjang?
1.3
Tujuan
a.
Mengetahui
pengertian biaya produksi.
b.
Mengetahui
hubungan antara produksi, produktivitas, dan biaya.
c.
Mengetahui
teori biaya produksi jangka pendek.
d.
Mengetahui
teori biaya produksi jangka pendek.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biaya
Produksi
Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor
produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan
barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.Untuk menghasilkan
barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha.
Semua faktor-faktor produksi
yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga
berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang. Input yang
digunakan untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya oportunis.
Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki
nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.
Biaya
produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
a.
Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
b. Bahan-bahan
pembantu atau penolong
c. Upah
tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
d. Penyusutan
peralatan produksi
e. Uang
modal, sewa
f. Biaya
penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya
listrik, biaya keamanan dan asuransi
g. Biaya
pemasaran seperti biaya iklan
h. Pajak
Biaya
produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1.
Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan
dalam memperoleh faktor produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk
produksi). Pembayarannya berupa uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi
dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.
Contoh: biaya tenaga kerja, sewa
gedung, dll.
2.
Biaya
Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos
tersembunyi), ialah taksiran biaya atas faktor produksi yang dimiliki sendiri
oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses produksi yang dimiliki oleh
perusahaan.
Contoh: Penggunaan gedung milik
perusahaan sendiri.
2.2
Produksi, Produktivitas, dan Biaya
Keputusan tingkat produksi senantiasa berkaitan
dengan tingkat produktivitas factor – factor produksi yang digunakan.
Produktivitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama dapat dicapai
dengan biaya yang lebih rendah. Dengan kata lain, produktivitas dan biaya
mempunyai hubungan terbalik. Jika produktivitas makin tinggi, biaya produksi
akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya.
Perilaku biaya juga berhubungan dengan periode
produksi. Dalam jangka pendek ada factor produksi tetap yang menimbulkan biaya
tetap, yaitu biaya produksi yang besarnya tidak tergantung pada tingkat
produksi. Dalam jangka panjang, karena semua factor produksi adalah variable,
biaya juga variable. Artinga, besarnya biaya produksi dapat disesuaikan dengan
tingkat produksi.
Dalam jangka panjang, perusahaan akan lebih mudah
meningkatkan produktivitas disbanding dalam jangka pendek. Itu sebabnya ada
perusahaan yang mampu menekan biaya produksi, sehingga setiap tahun biaya
produksiper unit makin rendah. Pola pergerakan biaya rata-rata ini berkaitan
dengan karakter fungsi produksijangka panjang. Untuk perusahaan yang ber”skala
hasil menarik” (Increasing return to scale
atau IRS), penambahan tingkat produksi justru menurunkan biaya produksi.
Sebaliknya dengan perusahaan yang ber”skala hasil menurun” (decreasing return to scale atau DRS).
2.3
Biaya Produksi Jangka Pendek
Biaya produksi jangka pendek adalah jangka waktu dimana
perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam
proses prooduksi. Dalam biaya produksi jangka pendek ditinjau dari hubungannnya
dengan produksi, maka dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
Dalam hubungannya dengan
tujuan biaya:
A. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya
Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada
suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya
bahan baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu
juga dengan supervise, listrik, dan biaya overhead lainnya yang dapat langsung
ditelusuri pada departemen tertentu.
B. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya
Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara
langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu
penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.
Dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan:
A. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost / TFC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun
perusahaan tidak berproduksi. Biaya tetap merupakan biaya setiap unit waktu untuk pembelian input tetap. Misalnya
: gaji pegawai, biaya pembuatan gedung, pembelian mesin-mesin, sewa tanah dan
lain-lain. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari
penurunan rumus menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut, adalah:


TC = FC + VC FC = TC – VC
Keterangan: TC = Biaya Total (Total Cost)
FC = Biaya Tetap (Fixed
Cost)
VC = Biaya Variabel (Variable Cost)
a).
Kurva Fixed Cost

![]() |
Output
Biaya
tetap (FC) adalah biaya yang besarnya tidak berubah seiring dengan berubahnya
jumlah produksi (Q). Berapapun jumlah produksi apakah mengalami kenaikan atau penurunan, maka jumlah biaya (P)
yang dikeluarkan adalah tetap.
B. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost / VC)
Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan
apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang
yang diproduksi. Semakin banyak barang yang diproduksi biaya variabelnya
semakin besar, begitu juga
sebaliknya. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

b).
Kurva Variabel Cost

![]() |
Output
Biaya
variabel (VC) adalah biaya yang besarnya berubah searah dengan berubahnya
jumlah produksi. Itulah sebabnya kurva VC ini mengarah ke kanan atas.
C. Biaya Total (Total Cost / TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi
yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Dengan kata lain, biaya total adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya
total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

TC = FC + VC
Biaya
variabel merupakan unsur biaya total karena biaya total memiliki sifat yang
juga dimiliki oleh biaya variabel, yaitu bahwa besarnya biaya total itu
berubah-ubah seiring dengan berubah-ubahnya jumlah output yang dihasilkan.
c).
Kurva Biaya Total

Output
Note: bentuk kurva TC adalah kurva
semakin curam seiring kenaikan jumlah yang diproduksi.
Biaya Total (TC) adalah penjumlahan biaya tetap dan biaya
variabel. Kurva TC memiliki bentuk yang persis sama dengan bentuk kurva Variabel
Cost (VC), serta antara keduanya terpisah oleh suatu jarak vertikal yang selalu
sama.
D. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost / AFC)
Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total
dan jumlah barang yang dihasilkan. Rumus :

AFC = FC / Q
Ket: FC = Biaya
Tetap Total
Q = Kuantitas
d). Kurva Average Fixed Cost


Output
Note:
kurva AFC akan selalu menurun karena biaya tetap semakin tersebar dengan jumlah
output yang semakin banyak
E.
Biaya
Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost / AVC)
Biaya
variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi.
Rumusnya:
AVC = VC/Q
keterangan: VC = Biaya
Variabel Total
Q = Kuantitas
e). Kurva Average Variabel Cost

![]() |
Output
Note:
kurva AVC akan naik seiring dengan jumlah outpur yang diproduksi
F.
Biaya
Total Rata-Rata (Average Cost / AC)
Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat
dihitung dari Total Cost dibagi banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya
dihitung menggunakan rumus di bawah ini:
AC = TC /Q atau
(VC+FC)/Q
AC = AVC + AFC
2.3.Biaya Produksi Jangka
Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan
dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan digunakan. Oleh
karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan dengan biaya tetap dan
biaya berubah. Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel. Karena itu
biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya variabel,
biaya rata-rata dan biaya marjinal. Perubahan biaya total
adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan sama dengan biaya marjinal.
Cara meminimumkan biaya dalam jangka
panjang dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan
meminimumkan biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat
digambarkan kurva biaya rata-rata. (AC). Sehingga analisis mengenai bagaimana
produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usaha meminimumkan biaya dapat
dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda.
Faktor yang akan menentukan
kapasitas produksi yang digunakan yaitu tingkat produksi yang akan dicapaiserta
sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.
a)
Biaya
Rata-Rata Jangka Panjang (Long-run Average Cos t/ LAC)
Biaya
total rata-rata jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah output.
LAC = LTC/Q
Keterangan
: LAC = Biaya rata-rata jangka panjang
Q = Jumlah output
b) Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run
Marginal Cost/LMC)
Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan
biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah
sama dengan perubahan biaya variabel. Biaya marginal jangka panjang dapat
dihitung dengan rumus:
LMC = ∂LTC / ∂Q
Keterangan: LMC =
Biaya marginal jangka panjang
∂LTC = Perubahan biaya total jangka panjang
∂Q = Perubahan output.
c) Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total
Cost/LTC)
Biaya
total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh
output dan semuanya bersifat variabel. Biaya total jagka panjang dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
LTC = LVC
Keterangan: LTC = Biaya total jangka panjang
LVC = Biaya Variabel
jangka panjang
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biaya
produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan
untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan
tersebut. Untuk menghasilkan
barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha.
Semua faktor-faktor produksi
yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga
berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur seperti: Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi; Bahan-bahan pembantu atau penolong; Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur; Penyusutan peralatan produksi, uang modal / sewa; biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi,
pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi; Biaya pemasaran seperti biaya iklan; dan Pajak.
Biaya
produksi jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan telah dapat
menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses prooduksi.
Sedangkan dalam biaya produksi jangka panjang semua biaya
adalah variabel.
DAFTAR
PUSTAKA
A. Bilas, Richard. 1994. Ekonomi Mikro. Jakarta: Rineka Cipta
Gregory Mankiw, N., dkk. 2013. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta :
Salemba Empat
Rahardja, Pratama dan Mandala
Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta:
LP-FEUI
S., Bambang dan G. Kartasapoetra.
1992. Kalkulasi dan Pengendalian Biaya
Produksi. Jakarta: Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar